logo blog

27 Agustus 2017

Nasi Kucing, Asal Usul Serta Sejarah di Balik Nama Uniknya

Nasi Kucing, Asal Usul Serta Sejarah di Balik Nama Uniknya
Nasi Kucing Khas Jogja
Piring Kuliner-Sobat, jika boleh meminta pendapat, dari mana asal penamaan setiap makanan nusantara yang cenderung unik itu? Baik, jawaban boleh berbeda-beda. Begitupula saya. Jikalah piring kuliner menyimpulkan, nama makanan nusantara cenderung merujuk kepada proses, cara, serta pencetus dan nama daerah kuliner itu dikomposisi.

Misal saya contohkan, ketan dikukus dengan lipatan kulit pisang maka dinamakan "Lepet". Di Bali, nasi yang dibungkus dengan sejumput daun bernama "Jinggo". Di Kudus nasi Gandul. Di Tegal nasi Ponggol. Semua penamaan diambil dari kisah yang berbeda-beda tentunya. Bisa dibaca di artikel saya yang lain di blog ini. Misal Nasi Jinggo, Kuliner Khas Bali.
Begitu pula kiranya Nasi Kucing ini berkiprah dengan nama imutnya yaitu Nasi Kucing. Bukan berarti nasi ini dibuat dari irisan daging kucing loh sobat.  Lantas bagaimana? Maka mari baca secara seksama ulasan artikel di bawah ini sampai tuntas.

*Sejarah Nasi Kucing

Mengenai riwayat akan lahirnya kuliner dengan nama Nasi Kucing ini. Menurut riwayat pertama, berawal dari keluarga misksin yang untuk kebutuhan makan sehari saja amat sulit. Sedang mereka memiliki tetanga yang sangat kaya. Merawat kucing. Makanan untuk kucing ini terkesan sangatlah mewah bagi keluarga tersebut. Bagaimana tidak? Nasi dan ikan asin (Teri, dll) sebagai makannya setiap hari.

Suatu hari kucing yang dipelihara si kaya pun meninggal. Maka diberilah makanan yang biasa si kaya sajikan untuk kucingnya tersebut untuk keluarga si miskin seraya berkata "Ini pak, jatah Nasi Kucing saya".

Riwayat ke-dua mengenai nasi kucing ini adalah bahwa adat orang jogja kuno jaman dahulu adalah kepercayaan mereka terhadap hal yang berbau mistis. Khususnya kucing. Misalnya, mereka sangat meyakini bahwa kucing itu adalah hewan keramat. Memiliki sembilan nyawa. Jika melangkahi mayat, maka mayat itu akan hidup.

Nah, dari kepercayaan sakral di atas itulah sampai-sampai nasi sisa makanan kucingpun mereka makan. Dikarenakan memiliki keampuhan yang tak pernah dinalar manusia. Maka suatu hari ada pendatang dari luar Jogja berkunjung untuk menjenguk keluarganya yang ada di Jogja. Keluarga yang amat serba kekuranagan, begitupun dalam hal pangannya. 

Tamu tersebut memberanikan diri untuk meminta makan terhadap kerabat Jogjanya tersebut. Sebab tak pelak lagi, lapar yang tak tertahankan. Maka sebab merasa malu jika sampai tak mampu menjamu kerabat jauhnya tadi. Keluarga miskin itupun memberanikan diri menyajikan makanan yang biasanya juga dia makan bekas sisa makanan kucing; Nasi dan Ikan Asin.

Begitu lahapnya tamu jauh itu memakan hidangan super sederhana yang disediakan sang tuan rumah. Akhirnya, dengan rasa penasaranpun dia bertanya "Enak tenan toh yu segone iki.. Sego opo toh iki.." maka dengan ragu-ragu tuan rumah menjawab: "Se.. Sseggo Kuu... Ssego Kucing Pak". Saking terhanyut alam kenikmatan. Kata-kata Sego Kucingpun tak dihiraukannya sama sekali.

Seiring perkembangan jaman, nasi kucing yang notabene memang makanan orang-orang miskin (Wing Cilik) membuat penikmatnya merasa bosan. Namun, apalagi yang harus dimakan sebab kebutuhan yang serba kekurangan.

Maka dijuallah nasi kucing tadi dengan bungkusan kertas minyak dilapisi daun pisang dengan harga yang sangat murah serta banyak digemari banyak masyarakat sebab rasanya yang cukup enak serta harga yang menjangkau kebutuhan. Dan lagi, ukurannya yang sangat imut.

Nasi kucing dapat anda temui di sepanjang jalan penduduk Jogja-Solo. Di manapun ada keramaian, maka bisa dipastikan disitu ada penjual nasi kucing dengan di panggul. Namun, apabila tidak ada, maka ada beberapa makanan khas Jogja yang lain selain nasi Kucing antara lain:

Baca: Gudeg, Kuliner Khas Kota Yogyakarta

Silahkan tinggalkan Komentar anda di kolom komentar. Share jika dirasa bermanfaat. Di bawah ini:

1 komentar:

makan nasinya dikit, lauknya banyak nikmat banget, apalagi klo nasi bakar

Tinggalkan komentar anda di bawah ini dengan sopan dan baik ya...
EmoticonEmoticon